Indonesian - Creative Processes in AGI — How AI Mimics Human Creativity

Source article: Creative Processes in AGI — How AI Mimics Human Creativity
Translation by: bangwin
Dework task link: https://app.dework.xyz/singularitynet-ambas/test-38287?taskId=7cea60f8-42a8-48f7-86d5-691ef9f04288
Community review: Please leave comments below about translation quality or like this post if it is well translated

Proses Kreatif di AGI - Bagaimana AI meniru kreativitas manusia

Apa yang dimunculkan oleh Kecerdasan Buatan Generatif (Artificial Generative Intelligence - AGI) adalah sama dengan mengantarkan kita ke era baru inovasi teknologi, menantang pemahaman kita tentang kreativitas dan hubungannya yang unik dengan karakteristik manusia lainnya.

Ketika sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI) terus berkembang, menjadi semakin penting bagi kita untuk memeriksa kemampuan dan keterbatasan mereka, terutama dalam ranah ekspresi kreatif, sebuah ranah yang sangat mendasar bagi sifat AGI yang tampaknya akan segera terjadi.

Mari kita bicara tentang kreativitas

Kreativitas adalah bagian dari kecerdasan yang luar biasa, memungkinkan kita untuk menghasilkan ide-ide baru, menyelesaikan masalah yang kompleks, dan mengekspresikan diri kita dalam seni, sastra, dan inovasi. Kreativitas inilah yang membedakan kualitas setiap manusia, kadang-kadang bahkan dianggap sebagai karakteristik yang menentukan dari spesies kita.

Namun, kebangkitan AI telah mendefinisikan kembali batas-batas kreativitas, yang mengarah pada perdebatan tentang apakah output kreatif dari AI, terutama dari AI generatif, benar-benar dapat menandingi kreativitas manusia.

Kreativitas manusia melibatkan kapasitas untuk berpikir diluar norma-norma yang sudah mapan, menghubungkan ide-ide yang berbeda, dan menciptakan sesuatu yang baru, berharga, dan bermakna. Ini mencakup orisinalitas, imajinasi, dan resonansi emosional.

Baik seorang penyair yang sedang menyusun bait-bait, seorang ilmuwan yang mengembangkan teori-teori inovatif, atau seorang seniman yang melukis sebuah mahakarya, kreativitas manusia berakar kedalam kesadaran dan emosi.

Bisakah AI mengungguli manusia dalam tes kreativitas?

Sementara kinerja AI dalam tes kreativitas mungkin menunjukkan persaingan pada kreativitas manusia, ini tidak berarti AI menjadi benar-benar kreatif dalam pengertian manusia.

Keberhasilan AI dalam tes semacam itu biasanya berasal dari kemahirannya dalam pengenalan pola, pengambilan informasi, dan optimasi.

Ini menimbulkan pertanyaan yang sangat penting: Ketika komputer unggul dalam tes kreativitas yang dirancang manusia, apakah itu benar-benar kreatif atau hanya meniru kreativitas manusia menggunakan data dan analisis statistik?

Dalam konteks AI secara sempit, kemungkinannya adalah yang terakhir.

Membedakan Kreativitas Manusia dengan AI Generatif

Model AI generatif seperti Dall-E telah mencapai prestasi luar biasa yang dianggap oleh beberapa orang sebagai kreatif. Model bahasa besar (Large language models - LLM) dapat menulis puisi, menyusun musik, dan menyusun solusi untuk masalah.

Namun, masih ada perbedaan yang signifikan. Kreativitas manusia, terutama dibidang-bidang seperti musik, puisi, dan sastra, secara konsisten menantang norma-norma tradisional dan memamerkan semangat yang inovatif. AI, bagaimanapun, beroperasi berdasarkan data. Sementara AI dapat memahami bahasa dan input yang kita berikan, namun apakah AI benar-benar memiliki kreativitas untuk membuat konten asli?

Pada tahun 2011, jurnal sastra Universitas Duke menerbitkan sebuah puisi yang dihasilkan oleh program AI, tidak dapat dibedakan dengan puisi yang ditulis oleh manusia. Demikian pula, pada tahun 2016, AI Google menciptakan melodi piano 90 menit. Contoh-contoh kasus ini menunjukkan bahwa AI generatif dapat menghasilkan konten yang unik. Terlepas dari kemajuan ini, AI tidak dapat menggantikan kreativitas manusia; itu hanya mereplikasi dengan menggambar dari karya yang ada.

AI generatif adalah alat yang ampuh yang dapat kita gunakan untuk membuat konten yang menarik. Namun, terlepas dari banyak fasilitas dan kasus penggunaan yang potensial, AI tidak dapat menggantikan kreativitas manusia. AI hanya dapat mereplikasi kreativitas dengan membuat seni berdasarkan data dan karya sebelumnya.

Berikut adalah lima alasan mengapa AI saat ini tidak dapat menggantikan kreativitas manusia, dan mengapa kadang-kadang bahkan mungkin terlihat seperti meniru kreativitas dari manusia.

  1. AI generatif tidak memiliki imajinasi, ia hanya dapat mengenali pola. Model AI generatif unggul pada pengenalan pola dan menghasilkan konten berbasis data. Mereka menganalisis set data yang luas untuk menghasilkan output yang meniru kreativitas. Misalnya, mereka dapat menghasilkan puisi dengan mengidentifikasi pola dalam karya yang ada. Namun, ini pada dasarnya berbeda dari imajinasi sejati dan kedalaman emosional yang dibawa manusia ke kreasi mereka;
  2. AI generatif hanya dapat sebagus data yang dilatihnya. AI generatif dapat membuat bentuk seni yang unik, tetapi outputnya terbatas pada data pelatihannya. Tidak seperti manusia, AI tidak dapat benar-benar memahami atau menafsirkan makna di balik data. Ini menghasilkan konten berdasarkan pola statistik yang dipelajari selama pelatihan. Sederhananya, AI tidak dapat memahami dunia seperti yang dilakukan manusia, atau bisa dikatakan AI gagal menciptakan konten yang mencerminkan pikiran atau emosi manusia;
  3. AI tidak memiliki pemahaman kontekstual. Kreativitas manusia sangat terkait dengan konteks di mana karya itu dibuat, mencakup signifikansi historis, budaya, dan sosial. Sementara AI dapat diprogram dengan pengetahuan kontekstual, ia tidak dapat sepenuhnya memahami atau mereplikasi kompleksitas konteks manusia;
  4. AI tidak memiliki kedalaman emosional. Kreativitas manusia sering kali berasal dari emosi yang mendalam, pengalaman pribadi, dan konteks budaya. LLM tidak memiliki fondasi emosional ini, yang mengarah pada kreasi yang mungkin tampak terstruktur tetapi tidak memiliki keaslian dan makna sebenarnya dari karya buatan manusia;
  5. AI tidak bisa berpikir diluar batas (think outside the box). Sementara LLM dapat menghasilkan solusi kreatif dengan menarik dari data yang luas, mereka tidak berinovasi dengan cara yang sama seperti manusia. Manusia menciptakan bidang yang sama sekali baru, seperti kecerdasan buatan itu sendiri, berdasarkan wawasan dan kreativitas yang unik. AI tidak dapat meniru jenis kreativitas inovatif ini.

Kreativitas manusia lebih unggul karena muncul dari kesadaran, emosi, dan pengalaman hidup kita yang kaya. Ini termasuk kemampuan untuk menghasilkan output kreatif dan membentuk dunia melalui inovasi dan penemuan. Hal tersebut memberdayakan ekspresi artistik kami, penemuan ilmiah, dan bahkan kemajuan teknologi, mendorong batas-batas yang mungkin ada di dunia saat ini.

Meningkatkan Kreativitas Manusia dengan AI

Selama beberapa dekade sampai sekarang, fokus dari banyak penelitian kecerdasan buatan adalah pada menciptakan mesin yang dapat meniru kreativitas manusia.

Tetapi saat ini, kita melihat bahwa ketimbang berfokus pada meniru kreativitas manusia, kita dapat memanfaatkan alat AI yang kita inginkan untuk membantu meningkatkan proses kreatif kita sendiri.

Kami telah melihat bahwa dengan meningkatnya popularitas model AI generatif seperti Dall-E, mereka, paling tidak, menginspirasi orang untuk menciptakan hal-hal baru dan menarik dengan memberi mereka kemampuan untuk mengubah imajinasi mereka menjadi kenyataan.

Kami sudah melihat teknologi ini membuka pintu ke inovasi dan kreativitas yang lebih besar di berbagai bidang mulai dari karya seni dan puisi hingga komposisi musik dan desain arsitektur.

AI membawa lebih banyak kreativitas dan efisiensi ke tempat kerja, bisnis, dan pada akhirnya, kehidupan kita sehari -hari.

Berikut adalah dua cara yang dilakukan AI:

Memberi kami lebih banyak waktu luang dan membebaskan ruang mental kami.

Banyak orang sekarang memanfaatkan teknologi AI untuk menangani tugas rutin mereka, memungkinkan mereka untuk berkonsentrasi pada pemikiran kreatif tingkat yang lebih tinggi dan pengambilan keputusan strategis yang dapat menyebabkan kita dapat menghasilkan nilai substansial dalam jangka panjang. Seiring dengan berevolusinya alat AI yang kami gunakan, demikian juga gelombang inovasi baru, dengan bisnis semakin mengintegrasikan alat-alat cerdas ini dalam alur kerja yang ada. Sinergi ini akan memungkinkan pendekatan baru untuk bisnis dan pekerjaan yang pada akhirnya akan memenuhi kebutuhan pengguna dan pelanggan yang terus berkembang.

Membantu kami membuat keputusan yang lebih tepat.

Mari kita tempatkan segalanya ke dalam sebuah perspektif. AI bukanlah emulasi kognisi mirip-manusia tetapi pemrosesan matematika berskala besar, yang berlaku untuk kasus penggunaan yang tak terhitung jumlahnya disemua sektor. Otak manusia secara alami tidak mahir mengidentifikasi korelasi diantara ribuan titik data. Alih-alih hanya mempercepat analisis data, AI dapat menginspirasi pemikiran yang lebih kreatif dengan menyarankan solusi yang mungkin tidak dibayangkan manusia.

Pemikiran Terakhir

Algoritma AI generatif bergerak maju dalam bidang kreatif, tetapi mereka masih gagal mereplikasi kompleksitas dan keragaman pemikiran manusia. AI tidak dapat memahami konteks, emosi, pengalaman pribadi, dan spontanitas, yang sangat penting untuk kreativitas sejati. Akibatnya, kekhawatiran AI akan menggantikan pekerja manusia di bidang kreatif bisa dianggap prematur.

Saat ini, kami dapat memanfaatkan AI generatif untuk meningkatkan upaya kreatif kami. Sehingga dapat membantu kita menghasilkan ide-ide baru, merampingkan proses desain, dan siap untuk merevolusi cara kita mendekati pekerjaan kreatif. Bagaimanapun juga, kreativitas manusia itu bisa menonjol karena kemampuan kita untuk menggabungkan emosi, menghasilkan seni yang menarik yang beresonansi dengan audiens. AI dapat menciptakan konten yang menarik, tetapi tanpa kecerdasan emosional, ia tidak dapat sepenuhnya memahami atau memengaruhi kedalaman emosional dari kreasi. Dengan demikian, ia hanya dapat meniru kreativitas manusia tanpa kemampuan untuk benar-benar mereplikasi atau menciptakan solusi baru untuk masalah jaman dulu.

Sementara AI saat ini dapat meniru kreativitas manusia sampai batas tertentu dengan menganalisis pola dan menghasilkan konten berdasarkan data, AGI akan menjadi cerita yang sama sekali berbeda. AGI akan memiliki kreativitas sejati, didorong oleh pemahaman yang lebih dalam dan integrasi proses kognitif seperti manusia.

Ingin mempelajari lebih lanjut tentang masa depan kecerdasan umum buatan (AGI)?

Bergabunglah dengan kami di Konferensi AGI Tahunan ke-17, 13-16 Agustus 2024, secara langsung dan virtual dari Seattle, WA, US.

Acara tahun ini menjanjikan bagi kita untuk memperdalam pemahaman kita tentang AGI dan mengeksplorasi berbagai rute untuk mencapai kecerdasan tingkat manusia, termasuk kelayakan sistem AGI jangka pendek, tantangan yang belum terselesaikan dijalan menuju AGI tingkat manusia, mengukur kemampuan AI ketika mereka berevolusi, etika etis dan bimbingan kognitif untuk sistem AGI yang muncul, peran industri, pemerintah, akademisi, dan komunitas open-source dalam pengembangan AGI, dan dampak sosial AGI.

Daftar sekarang (kehadiran virtual gratis) untuk mengamankan tempat Anda di AGI-24! Jangan lewatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam diskusi yang menggugah pikiran, berjejaring dengan para para ahli terkemuka, dan berkontribusi pada masa depan AGI yang bermanfaat.


Tentang SingularityNET

SingularityNet didirikan oleh Dr. Ben Goertzel dengan misi menciptakan Artificial General Intelligence (AGI) yang terdesentralisasi, demokratis, inklusif, dan menguntungkan. AGI ini tidak bergantung pada entitas pusat apa pun, terbuka untuk siapa pun, dan tidak terbatas pada tujuan sempit dari satu perusahaan atau bahkan satu negara. Tim SingularityNet terdiri dari insinyur berpengalaman, ilmuwan, peneliti, pengusaha, dan pemasar. Platform inti dan tim AI kami selanjutnya dilengkapi dengan tim khusus yang dikhususkan untuk area aplikasi seperti keuangan, robotika, AI biomedis, media, seni, dan hiburan.

Platform AI Terdesentralisasi | OpenCog Hyperon | Ekosistem | ASI Alliance

Tetap Up to Date dengan Berita dan Updates SingularityNet Terbaru:

Visit our Website

Subscribe to our Newsletter

Join our Discord

Follow us on X

Follow us on Mindplex Social

Join our Main Telegram Channel

Subscribe to our Announcements channel on Telegram

Join our WhatsApp broadcasting channel

Follow us on Instagram: SingularityNET and Visions of AGI

Follow us on Warpcast

Explore our Jobs Page → We’re hiring.

Add the SingularityNET Community Events Calendar to stay current on Community, Ambassador, and Deep Funding Events!